Sabtu, 19 November 2011

Segitiga Bermuda

Sejarah awal

Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.
Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m, di ujung piramid trsebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.

Penjelasan beberapa sumber

Berikut adalah penjelasan dari beberapa narasumber yang menyatakan keanehan Segitiga Bermuda bahwa di sana terdapat gas methan, dianggap kapal yang hilang di sana telah melampaui batas kargo, Pangkalan UFO, tempat berkumpulnya para setan golongan Jin (Istana Setan) dan ada yang mengatakan bahwa di sanalah terletak telaga "Air Kehidupan" yang sanggup membuat awet muda dan panjang umur.

Muatan berlebihan (melebihi muatan yang ditentukan)

Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana
Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.

Gas Methana dan pusaran air

Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah segitiga maut Bermuda, tapi juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat "tambang metana". tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk di bawah dasar laut yg tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba2 kalau dasar laut retak. Lolosnya tdk kepalang tangung. Dengan kekuatan yg luar biasa, tumpukan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawaan metanahidrat.
Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sebagai "air bercahaya putih". Blow out serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban. Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yg semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi didasar laut, menimbun mereka semua.

Gempa laut dan gelombang besar

Teori ini mengatakan gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal-kapal menjadi hilang kendali dan langsung menuju dasar laut dengan kuat hanya dalam beberapa detik. Adapun hubungannya dengan pesawat, maka goncangan dan gelombang kuat tersebut menyebabkan hilangnya keseimbangan pesawat serta tidak adanya kemampuan bagi pilot untuk menguasai pesawat.

Gravitasi

Gravitasi (medan graviti terbalik, anomali magnetik graviti) dan hubungannya dengan apa yang terjadi di Segitiga Bermuda; sesungguhnya kompas dan alat navigasi elektronik lainnya di dalam pesawat pada saat terbang di atas Segitiga Bermuda akan goncang dan bergerak tidak normal, begitu juga dengan kompas pada kapal, yang menunjukkan kuatnya daya magnet dan anehnya gravitasi yang terbalik.

Pangkalan U.F.O.

Pemerintah dan Akademis Independen A.S. mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan Pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia, sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam.

Istana Setan

Dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad, dikatakan bahwa pertemuan antara suhu panas dan dingin (sejuk) adalah dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Setan.[1] Karena menurut beberapa pendapat ada yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas, sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat. Karena bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika. Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua arus panas dari Afrika dan sejuk dari Amerika Utara.
Menurut beberapa orang muslim meyakini dengan hadist ini yang dianggap telah terjawab tentang misteri Bermuda. Perkara-perkara aneh yang sering terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertembungan antara panas dan sejuk dan menganggap Istana iblis terletak secara tersembunyi di situ. Kemudian dikatakan pula bahwa Dajjal pada saat sekarang menetap di Segitiga Bermuda itu sampai pada menjelang kiamat ia akan keluar.

Air Kehidupan

Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah al-Arsy, segitiga bermuda merupan tempat titik terujung di dunia ini. Di tengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabi Khidzir bertahta sebagai penjaga sumber "Air Kehidupan" tersebut. Syaikh Imam Ma’rifatullah berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.

Tempat yang indah dan berbahaya

Menurut sebuah naskah kuno menyatakan bahwa Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian. Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi.[2]

Lorong waktu (worm holes)

Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.
Seorang ilmuwan Amerika yang bernama Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.
Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut:
  • Obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena kadang-kadang ia akan membukanya.
  • Lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.
  • Terhadap dunia fana di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.
Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.
Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.

Peristiwa-peristiwa terkenal

Penerbangan 19

Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19
Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.
Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.
Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.
Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui".
Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya"
Sumber  wikipedia

Minggu, 13 November 2011

Fakta Keberadaan Atlantis

Kamis, 22 Juli 2010 - Legenda Atlantis itu loh. Tahu kan? Apa saja sekarang statusnya dan landasan ilmiahnya

Gagasan bahwa peradaban masa lalu lebih hebat seperti yang dibayangkan oleh para awam mengenai masalah piramida ternyata juga memiliki akar sejarah yang dalam. Plato, seorang penulis dan filsuf yunani mengetengahkan Atlantis. Sebuah peradaban canggih dengan teknologi maju, bangunan berhias emas dan perak, yang ada 9500 tahun sebelum ia hidup. Ini artinya 12 ribu tahun yang lalu! Atlantis diceritakan sebagai sebuah negeri yang lenyap akibat terjangan ombak tanpa henti. Peradaban yang maju dalam peradaban baik budaya, teknologi, pertanian, peternakan dan pencapaian yang tak tertandingi itu lenyap dalam waktu sehari saja. Wew, hari yang luar biasa pastinya.
Dan lucunya, di buku itu sendiri Plato sudah menyebutkan kalau Atlantis itu hanya dongeng. Ceka aja sendiri di sini : Timaeus.
Atlantis itu dipercaya sebagai fakta hingga tahun 1700an loh. Tapi seiring berkembangnya zaman, kita sekarang sudah menganggap kalau adanya benua Atlantis hanyalah mitos. Ayolah, sebuah benua raksasa, tenggelam dalam satu hari, dan kita tidak menemukan buktinya sampai sekarang!
Anda tahu, Atlantis sudah jadi mitos semenjak teori lengseran benua diterima luas tahun 1960an. Dalam teori ini, terbukti kalau Amerika dan Eropa terpisah secara perlahan selama 100 juta tahun, gak ada ruang baru untuk benua seperti Atlantis. Atlantis Cuma mitos.
Hey, tapi yang namanya teori ilmiah sifatnya sementara saja. Bisa saja kan ada fenomena alam entah bagaimana, yang belum diketahui sains modern. Uhmm, oke. Sekarang kita menuntut bukti. Apakah ada bukti yang memberi petunjuk kalau benua Atlantis itu ada?
Begini boss, mitos Atlantis itu bukan hanya monopoli Plato. Orang Portugis punya kisah Atlantida, orang Venezuela punya kisah Atlan, dan orang Berber (Maroko) punya kisah Atlala. Apakah ini hanya kebetulan semata?
Tentu saja, tampaknya kebetulan. Cerita Atlantis dari masa Plato bisa menjalar ke timur. Karena Plato sendiri mengatakan kalau Atlantis ada di samudera Atlantik, maka masyarakat yang paling tertarik kemungkinan besar adalah masyarakat yang tinggal di pinggiran Atlantik, yaitu Portugis, Maroko dan Venezuela. Well, Venezuela bukan di pinggiran Atlantik sih, tapi Karibia, namun gak jauh amat. Akan lebih keren kalau mitos ini adanya dalam suku pedalaman Asia Tengah seperti Mongolia atau Kazakstan.
Gini saja deh. Ada empat bukti ilmiah kalau Atlantis tidak ada:
  1. Ya karena tidak ada bukti kalau Atlantis itu ada. Gak ada artifak, gak ada catatan sejarah selain Plato, tidak ada daratannya, tidak ada lokasinya. Teknologi kita sudah sangat maju bro. Kita punya setumpuk diary pelaut, catatan pelayaran, hasil pencitraan sonar, hasil penelitian geologi, biologi, oseanografi, linguistik, arkeologi. Belum lagi penyelaman laut dalam, kapal selam tanpa awak yang menjelajah atlantik. Apa lagi, satelit, komputer, apa lagi? Sains tidak dapat menerima sesuatu yang tanpa bukti
  2. Teori lempeng tektonik. Seperti sudah saya jelaskan, kita sudah berhasil memetakan seluruh lempeng tektonik di planet ini dan tidak satupun ada massa benua yang tersembunyi antara Amerika Utara dan Eropa
  3. Sistem pencitraan satelit yang memetakan lantai samudera. Sistem scanner multipita ini sudah memindai habis Samudera Atlantik tengah yang diduga menyimpan reruntuhan Atlantis dalam kedalaman 1500 hingga 2500 meter. Itu sudah sampai ke dasar bro. Tidak ada bukti adanya geseran massa dalam bentuk kerak bumi selama 15 ribu tahun terakhir. Gak mungkin secara geologis kalau ada massa raksasa yang tenggelam lebih dari 1500 meter tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
  4. Antropologi modern telah berhasil mengembangkan teori total mengenai perkembangan peradaban manusia. Gak ada dalam sejarah umat manusia sejauh yang sudah dipahami sekarang, menunjukkan adanya peradaban canggih berusia 12 ribu tahun lalu. Kota-kota yang cukup modern paling tua berusia 6000 tahun dan peternakan baru berusia 7000 tahun. Gak nyampe 12 ribu tahun bro.
Sebenarnya gak semudah itu, kata teman gue. Ini gue ajukan buktinya dari sisi kami, orang yang percaya kalau Atlantis ada.
  1. Ada pertambangan logam di Afrika yang berasal dari 43 ribu tahun lalu. Tambang logam ini ditemukan tahun 1980an, padahal menurut teori antropologi mu itu, ia belum ditemukan.
  2. Ada lukisan CroMagnon di gua yang menunjukkan ia berasal 22 ribu hingga 25 ribu tahun lalu di San Michele d’Arudy dan Lamarche (Perancis). Dalam gambar itu tampak ada kuda dengan pelana. Tapi teori antropologimu bilang kalau peternakan kuda baru muncul 3000 SM.
  3. Reruntuhan batu raksasa di Gozo, pulau Malta, Laut Tengah. Usianya 10 ribu tahun dan menunjukkan kemajuan rekayasa batu, well, tentu saja batu, hehe.
  4. Kota kuno Niniveh. Dulu para ilmuan bilang kota ini Cuma mitos. Hanya mitos bro. Tapi ternyata kota itu ada. Bisa jadi Atlantis juga loh.
  5. Cerita Aztek dan Mesir Kuno tentang peradaban maju yang tenggelam. Itu ceritanya sudah ada 3 ribu tahun sebelum diomongin ama Plato. Dan Aztek dengan Mesir itu jauuuh bro, jauuuh banget. Satu di Afrika satu di Amerika. Dan jangan bilang kalau ada tukang sampan yang menyeberang samudera Atlantik untuk bercerita tentang mitos Atlantis ya.
  6. Masih ada lagi nih: Atlala (Berber), Avalon (Wales), Atlaintika (Basque), Atlantida (Portugis), Atli (Viking), Arallin (Babilonia), Atda (Arab), Azatan (Aztek), Atlan (Venezuela), ummm, cerita Nyi Roro Kidul boleh masuk gak? Cuma ceritanya Teutonik tentang negeri Valhalla yang tidak mirip dengan cerita Atlantis itu.
  7. Papirus kuno yang dipamerkan di museum Hermitage di St Petersburg, Russia, mengatakan kalau fir’aun saat itu pernah berlayar (3000 SM) mencari tanah leluhurnya. Papirus itu mengatakan kalau para leluhur ini datang ke Mesir 3500 tahun lalu (6500 SM) dengan kapal.
  8. Kota-kota kuno yang dulunya Cuma mitos sekarang sudah terbukti ada. Kota Troy yang diceritakan dalam syair Homerus sudah terbukti ada. Kota Niniveh berhasil di temukan lewat satelit di tengah kota Ubar di gurun Irak. Apa lagi? Kota Angkor Wat yang terbenam di tengah rimba belantara, ditemukan lewat pencitraan pesawat ulang alik Atlantis. Well, namanya aja udah mirip. Nama pesawatnya itu loh. Bisa jadi ntar Atlantis yang ditemukan.
  9. Tahun 1984, DR. Maria Klenova dari LIPI nya Uni Soviet melaporkan kalau ia menemukan adanya batuan dari dasar Atlantik dalam kedalaman 1800 meter. Batuan ini tampak terbentuk dalam tekanan udara normal, seolah ia berada di udara terbuka, bukannya di dalam laut, pada sekitar 15 ribu tahun lalu.
  10. DR. Pierre Termier, oseanografer Perancis, mempelajari lantai samudera 800 km lepas pantai tenggara kepulauan Azores. Ia menemukan kalau tipe lava yang disebut tachylite ada di dasar samudera Atlantik. Batuan ini hanya terbentuk kalau ia ada di udara terbuka dan akan segera larut di dalam air laut selama 15 ribu hingga 20 ribu tahun. Karena ia belum larut semuanya, berarti kan sekitar itulah, Atlantis berupa daratan kering.
  11. Survey Geologi Amerika Serikat tahun 1980. Mereka mengebor dasar samudera dan menemukan lapisan debu letusan gunung berapi yang meletus 12 ribu hingga 20 ribu tahun lalu. Sesuai dengan deskripsi bentuk dan ukuran Atlantis.
  12. Tanggal 1 Maret 1882, kapal S.S. Jesmond, berlayar dari Sisilia ke New Orleans. Saat itu mereka menemukan banyak sekali ikan yang mati di tengah samudera Atlantik. Daerah ikan mati ini merupakan daerah air berlumpur. Oh, air berlumpur di tengah Samudera? Yang bener aja. Terus di langit ada asap. Besoknya lagi mereka menemukan kalau asap itu berasal dari sebuah pulau yang tidak ada dalam peta dan jarak ke daratan terdekat adalah 1600 km ke segala arah. Mereka mendarat di pulau itu, dan menemukan tanahnya gersang dan tersusun dari batuan lava. Selama dua hari penyelidikan, mereka menemukan mata panah, pedang perunggu (orang modern pake pedang?) dan bekas reruntuhan benteng. Empat kapal lainnya juga melaporkan hal yang sama pada minggu itu juga. Terus? Terus pulau itu lenyap. Hilang. Saat dicari udah gak ada lagi.
Hayooo. Ada 12 bukti berbeda. Kalah loe!
Tunggu dulu bro. Begini. Kedua belas bukti di atas bukan bukti langsung. Bukan penemuan kalau memang ada namanya Atlantis. Yang ada adalah sesuatu yang seolah-olah menunjukkan Atlantis itu ada. Tiap point bisa ditemukan penjelasan alternatifnya koq. Intinya gue menuntut bukti fisik.
Richard Ellis (1999) misalnya, beliau bilang kalau cerita Atlantis itu muncul gara-gara letusan gunung di Pulau Thera (atau Santorini) sekitar 1500 SM. Letusannya sangat besar sehingga bisa di lihat dari Amerika. Wajar aja orang Aztek bikin cerita yang aneh-aneh, lha sumber letusannya di seberang lautan dan mereka belum pernah nyebrang ke sana.
Gini aja, DeCamp (1970) pernah bilang seperti ini di halaman 250 bukunya: “Mitos dan legenda seringkali berdasarkan fakta. Namun bagian fakta dari mitos itu sangat kecil dan begitu kabur sehingga mustahil bisa diambil makna ilmiahnya. Seperti kata sejarawan Grote: Cerita seperti ini harus dipelajari namun argumen kritis akan membedakan fakta dengan mitos, dimana tidak ada bukti yang bisa diterima”
Halah, gue ngambil jalan tengah ya? Tapi, coba deh dengan cerita dari Plato ini: “Atlantis tenggelam oleh gempa bumi dan menjadi bagian laut yang berlumpur, yang tidak dapat dilewati kapal apapun.” Orang Mesir, mengatakan kalau Atlantis adalah sebuah pulau yang bergunung-gunung di bagian utara dan sepanjang pantai, dan memiliki bentuk datar di utara “sepanjang 3000 stadia (555 km), namun bagian tengahnya 2000 stadia (370 km). Lima stadia (9 km) dari pantai adalah sebuah gunung yang rendah di semua sisinya.
Now, itu gak terlihat seperti sebuah benua sama sekali. Tapi hanya sebuah pulau. Sebuah pulau biasa. Gak keren. Bisa jadi kan kalau memang Santorini. Coba dengan cerita Plato lagi dalam Critias:
“Poseidon memahat gunung dimana kekasihnya tinggal dalam istana dan menutupnya dengan tiga parit yang lebarnya tiga stadia dan dipisahkan oleh pulau berbentuk cincin dengan ukuran yang sesuai. Penduduk Atlantis kemudian membangun jembatan ke utara gunung, dan mengelilingi pulau. Mereka menggali saluran ke laut, dan sepanjang jembatan, mereka menggali terowongan kedalam cincin batuan sehingga kapal dapat menerobos ke dalam kota di sekitar gunung. Mereka juga memahat bebatuan di dinding parit untuk menjadi dermaga. Setiap jalan masuk ke kota dipagari dan dipasang menara, dan juga tembok besar. Tembok ini dibangun dari batu berwarna merah, putih dan hitam dari dasar parit dan ditutupi dengan perunggu, timah dan logam mulia bernama orichalcum.”
Haa. Ayolah bro. Cerita ini ada nuansa Spongebob Squarepants. Poseidon itukan versi yunaninya Neptunus. Itu loh, tuhannya Spongebob (yang cewek ataupun yang cowok). Atau seperti komik spiderman.
Pencipta Atlantis, Raja Neptunus yang Agung
Spiderman memang khayalan, tapi New York City tempat spiderman itu bergelantungan kan nyata. Begitu juga cerita di atas.
Umm, gimana kalau komik Batman. Gotham city itu khayalan loh.
Artinya gini, kamu gak bisa menarik fakta sejarah dari cerita di atas. Memang ada yang masuk akal seperti bangunan itu, dan ada yang tidak masuk akal seperti Poseidon. Tapi sesuatu yang masuk akal belum tentu ada. Fakta bro, faktanya mana?
Plato itu punya murid, namanya Xenocrates. Nah, Xenocrates ini punya murid lagi, namanya Crantor. Crantor itu adalah salah satu filsuf yang mempropagandakan kalau kisah ini adalah fakta. Dan Proclus, sejarawan Kristen abad ke-5 Masehi membesarkannya lagi. Orang Yahudi juga mencatat hal ini tahun 1378 M. Begitu juga Arab. Biasalah dari Yunani menyebar kemana-mana.
Professor filsafat dari Universitas Arizona, Julia Annas, mengatakan begini:
Usaha menemukan Atlantis itu menunjukkan bahayanya membaca karya Plato. Jelas Plato menggunakan apa yang merupakan standar cerita fiksi – menekankan sebuah peristiwa sebagai fakta sejarah (sambil menyerahkan buktinya pada otoritas yang tidak diketahui). Itu ciri-ciri fiksi. Gagasan sesungguhnya, yaitu kalau kita mesti memeriksa gagasan kita mengenai politik dan pemerintahan, sepenuhnya terlewatkan. Yang kita perhatikan justru menjelajah dasar laut mencari Atlantis.
Dengan ketidak jelasan yang ada, setiap orang bisa mengklaim kalau Plato benar, bila ia menemukan sebuah kota di dasar laut. Mau Pulau Spartel di Gibraltar keq atau Kepulauan Indonesia sendiri keq. Semau cocologi bikin. Dan manusia memang pintar bikin cocologi.
Sekarang mau cari apa lagi dari ceritanya Plato? Banyak koq. Mau nyari kuburan Cecrops? Raja pertama Athena yang berekor ular? Menemukan kerangka raksasa Poseidon? Oh, please
Referensi
  1. 1. Annas, J. 2003. Plato: A Very Short Introduction
  2. 2. Blailer, E. F., Blailer, R. 1990. Science-Fiction, the Early Years. Kent State University Press
  3. 3. Carrol, R.T. 2003. The Skeptic’s Dictionary: A Collection of Strange Beliefs, Amusing Deceptions, and Dangerous Delusions. Wiley
  4. 4. De Camp, L.S. 1970. Lost Continents: The Atlantis Theme in History, Science and Literature. Courier Dover Publications
  5. 5. Ellis, R. 1999. Imagining Atlantis. Vintage Books
  6. 6. Haven, K. F. 2005. Wonders of the Sea: Merging Ocean Myth and Ocean Science. Libraries Unlimited
  7. 7. Joseph, F. 2005. The Atlantis Encyclopedia. New Page Books
  8. 8. Kuhne, R.W. 2004. A Location for “Atlantis”? Antiquity, Vol. 78, No. 300, June 2004
  9. 9. Plato, 360 SM. Critias,
  10. 10. Plato, 360 SM. Timaeus,
  11. 11. Selin, H. 2000, Astronomy Across Cultures: The History of Non-Western Astronomy, Kluwer Academic Publishers.
  12. 12. Tomas, A. 1973. Atlantis: From Legend to Discovery. Sphere.
    Sumber wikipedia

Kamis, 10 November 2011

Catatan Plato tentang Atlantis




Lukisan Plato.
Dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM, berisi referensi pertama Atlantis. Plato tidak pernah menyelesaikan Critias karena alasan yang tidak diketahui; namun, ahli yang bernama Benjamin Jowett, dan beberapa ahli lain, berpendapat bahwa Plato awalnya merencanakan untuk membuat catatan ketiga yang berjudul Hermocrates. John V. Luce mengasumsikan bahwa Plato — setelah mendeskripsikan asal usul dunia dan manusia dalam Timaeus, dan juga komunitas sempurna Athena kuno dan keberhasilannya dalam mempertahankan diri dari serangan Atlantis dalam Critias — akan membahas strategi peradaban Helenik selama konflik mereka dengan bangsa barbar sebagai subyek diskusi dalam Hermocrates.

Senin, 07 November 2011

Atlantis

Atlantis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Peta Atlantis menurut Athanasius Kircher. Pada peta tersebut, Atlantis terletak di tengah Samudra Atlantik.

Peta Atlantis menurut Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found terletak di Indonesia
Atlantis, Atalantis,[1] atau Atlantika[1] (bahasa Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias.[2]
Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan kadang-kadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga memengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju (dan hilang).